Langsung ke konten utama

Power of Corona

Sebagai penonton film, saya hobby mengambil pembelajaran dari berbagai film yang aku tonton, khususnya dari beberapa karakter yg selalu membuat meningkatnya daya tarik, Umumnya terdapat karakter yang sudah pasti ada seperti, baik, jahat, rada’ baik,dsb. Jahat biasanya identik dengan karakter musuh,dan karakter Baik identik sebagai seorang pahlawan. Ndak tau kenapa rata2 orang2 lebih suka menjadi seorang pahlawan dr pd menjadi penjahat, walau memang tetap ada yang mempunyai pemikiran lain.

Tidak heran Ketika diriku kecil tahun sudah disuapin Stasiun TV dg film superhero yang suka tayang di chanel kesukaan anak anak pada masanya, maka itu mindset mayoritas orang lebih identik suka untuk menjadi pahlawan. Namun sangat disayangkan Ketika hal yang kita kagumi seperti pahlawan berbuat diluar baiknya seperti pada film “fast fairus” dsb, memang masih banyak perdebatan pribadi si.

Menurut saya kata pahlawan dalam konteks perfilm-an itu relatif, ndak semua bisa dibilang baik dan juga jahat. Bisa dicontohkan di film Onepiece menunjukan bahwa karakter pembela keadilan (marine) yang justru membela keadilan yang semenamena, pemerintah menutupi kesalahannya dengan baik dan menyalahkan gunakan keadilannya dalam dunia OP. Ada juga bisa dibilang baik dengan dicontohkan pada film Avangers yang menceritakan akan munculnya perang besar, dimana mereka membawa keadilan yang memberikan kesejahteraan manusia di Bumi.

Selain itu juga menyesuaikan tempat masa waktu, dan juga momentum yang dilakukan, seperti ada Umar bin Khatabb salah satu Khulafaur Rasyidin yang akhir akhir ini dikenal dengan kisah Lockdownnya, ketika gagalnya hijrah ke Syam dengan alasan adanya Virus disana.

Kadang menjadi seoang pahlawan itu menjadi sebuah pilihan bagi kita, yang ada kita mau ambil atau tidak sama sekali, karena menjadi seorang pahlawan itu sebenarnya tidak harus ambil andil sangat, terdekat yaitu menjadi pahlawan untuk diri sendiri yang dapat membuat terus produktif di sepanjang waktu yang ingin kita manfaatkan. Maka itu ada pepatah menyebutkan "Manungsa mung ngunduh wohing pakarti."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjadi Pemuda Kota bermindset Desa

Masih pada zaman yang sama dikisahkan ada dua orang pemuda, dimana mereka dikenal dengan perbedaan watak maupun cita citanya, salah satunya ia adalah pemuda yang bangga akan desa nya hingga bercita cita akan membangun desanya yang tak kalah dengan perkembangan informasi maupun ke canggihan yang ada di perkotaan, sampai saat ini pemuda satunya pun menempuh di sekolah yang sama sama jauh dari kampung halaman nya, namun ia memiliki kesamaan pula yang bermula di desa yang sama. Sesampainya mereka menuntut ilmu mereka bercita cita suatu perubahan. . Mereka terus belajar hingga pada akhirnya di waktu kelulusannya, mereka hanya dapat memilih, akan pulang kedesanya memberi kan ilmu yang sudah dipelajari dari sekolahnya atau ia akan menetap di kota tersebut dengan kententuan akan terus belajar dan karena dengan ketetapan tersebut dengan kondisi yang strategis, ia pun juga memudahkan akses dan yang lain sebagainya. . Mereka akhirnya berunding dari dua arah, merundingkan secara poin positif maupu...