Dimasa masa seperti ini menurutku dimana waktu dalam fase
kekosongan yang tak tahu tentang rencana – rencana ke depan, dan banyak
pertanyaan yang ada di pikiran, yang membuat timbulnya kekhawatiran dari
rencana, jawabannya adalah kita akan gagal atau pun kita akan terus di jalan
yang tidak lebih buruk dari gagal.
Namun pada akhirnya rencana tersebut pun akan terdiam dalam coretan,
bertumpuk sebatas pajangan. Tanpa eksekusi yang timbul karena khawatir pada asumsi.
Kita terlalu over dalam berfikir dan informasi, yaa kadang memang sebuah resiko
maupun konsekuensi tak harus tau seutuhnya atas dasar dorongan hati, bukan
sekedar logika maupun tak ada rencana dan manajemen resiko.
Yang saya rasakan itu jika tetap berharha untuk saya, maka
saya akan tetap lakukan apapun resikonya, karena dalam hidup, ada masanya tak
masalah jika bergerak tanpa rencana, cukup ikuti apa kata hati.
Kalau kamu tahu, apa yang membuat mu berharga, namun tak mau
kau perjuangkan hanya karena takut akan resiko yang telah diprediksikan, dari
sana saya belajar untuk mempersingkat jarak antara kesempatan itu hadir dan
keputusan yang diambil.
Belajar mendengarkan kata hati, belajar jujur pada apa yang
dirasakan, belajar untuk berani menghadapi semua resiko. Coba kapan si terakhir
kita dengarkan dan ikuti apa kata hati?
Komentar
Posting Komentar