Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2020

Memimpikan Mu!

Jam berdetak serasa sangat pelan, tiap bergerak cukup jelas bunyi untuk tiap detiknya, dan kala itu waktu menunjukan dipergantian hari, rasa nya baru kemarin dalam melalui catatan2 itu, namun Kusadar esok hari terkumpulnya catatan2 yang baru, ku cukup mengambil kesimpulan bahwa roda ini terus berputar, dan terus mencari apa makna hidup. Buatmu apa makna hidup? Pikiran yang relativ keluar akhirnya menjadi pelengkap dari jawaban ini. Seorang agamis menjawab dengan jawaban saya ingin memiliki ridho tuhan, Ada yang ingin mengkat harkat keluarganya dan juga tidak mau lebih buruk dari tetuanya, ada yang ingin meneruskan budaya sukunya yang sudah melegenda, dan ada juga yang cukup menikmati kebahagiaan dari hal yang sederhana cukup dinikmati tanpa mengusik kehebohan masalah masalah dunia dan akhirat sana. Begitu rumit nya dunia ini, sampai kita lantas melupakan apa yang ingin kita kejar, kemenangan?, cita cita?. Ternyata ada yang lebih dari itu..

Antara Puasa, Corona dan Petani

Kali itu aku tebangun karena bunyi yang khas, bercampur dengan suara satu dengan yang lain seakan membuat not balok yang saling memadu, menjadi sebuah irama, walau memang kadang tak sebagus Musik Era sekarang, namun cukup membuatku faham akan keadaan jikalau ini menunjukan waktu Sahurr. Tanpa berkomentar tubuh ini spontan Bangun, Berwudhu, sholat sunah seperti biasa, kemudian bergabung dalam meja makan yang sudah lengkap dengan amunisi. Setelah semua siap kami pun makan Bersama, dengan lahap ku menikmati khas cita rasa ibu , resepnya pun tidak bisa ditemui dimana pun, kecuali diturunkan. Selintas pikiran ku pun mengalir, sampai kapan kah kita akan bisa seperti ini. Apalagi dengan kondisi pandemi, bapak sekarang sudah susah menjual hasil lahannya, susu hasil ternak pun dibuang karena sudah susah mencari peminat maupun pembeli, begitu pula dengan penghasilan bapak yang akhir2 ini belum faham untuk menghidupi keluarga kecil ini. Dengan peraturan PSBB yang sudah lama dikeluarkan seakan tak...

Power of Corona

Sebagai penonton film, saya hobby mengambil pembelajaran dari berbagai film yang aku tonton, khususnya dari beberapa karakter yg selalu membuat meningkatnya daya tarik, Umumnya terdapat karakter yang sudah pasti ada seperti, baik, jahat, rada’ baik,dsb. Jahat biasanya identik dengan karakter musuh,dan karakter Baik identik sebagai seorang pahlawan. Ndak tau kenapa rata2 orang2 lebih suka menjadi seorang pahlawan dr pd menjadi penjahat, walau memang tetap ada yang mempunyai pemikiran lain. Tidak heran Ketika diriku kecil tahun sudah disuapin Stasiun TV dg film superhero yang suka tayang di chanel kesukaan anak anak pada masanya, maka itu mindset mayoritas orang lebih identik suka untuk menjadi pahlawan. Namun sangat disayangkan Ketika hal yang kita kagumi seperti pahlawan berbuat diluar baiknya seperti pada film “fast fairus” dsb, memang masih banyak perdebatan pribadi si. Menurut saya kata pahlawan dalam konteks perfilm-an itu relatif, ndak semua bisa dibilang baik dan juga jahat. Bisa...

Jejak siapa?

Hujan lebat di sekitar Kentingan. Seakan menghirup es dingin, Mobil dan motor secara sistematis menelan orang orang, Tempat Pembelajar yang keras membuat wajah wajah tanpa ekspresi. Aku mungkin salah satunya, Melalui siklus kehidupan yang membosankan dan mencoba mendapat Kembali apa yang aku hargai, Aku merasa seperti salah tempat Kebas, kita kehilangan selera rumah, Rasa yang telah aku lupakan sekarang belum Kembali kepadaku. Kenangan, kemana mereka semua pergi? Tiba tiba, pemilik menutup toko dan menghilang. Dikatakan karena sigap akan virus yang membahayakan, atau karena takut akan Cemooh orang-orang. Ke mana pun mereka pergi, akan ada banyak orang yang menanti keputusannya. Namun yang disayangkan catatan dahulu masih hangat untuk dibicarakan. Tertawa dan air mata, Dianyam menjadi sebuah lagu. Cerita macam apa yang akan diceritakan? Dan perhentian kemarin, membimbing roh kita menuju masa depan. Jejak hari ini akan beresonansi.

Penikmat Gratisan!

Suara dari timur sana terdengar sangat jelas, lima menit kemudian disusul suara dari arah selatan, kami pun memutuskan untuk segera mencari posisi yang cocok, karena jika tidak pasti akan sangat telat dengan momentum itu, “jaall, Ijaall, cepatt kesini!” ujar Faton. “kenapa Faton? santai laah dikit, tak Nampak kah? Langit masih berwarna oranye nah, masih cukup waktunyaa”. Layak seperti biasa sifat pembawaan Faton, tenang namun nyebelin, sudah sering aku terlambat karena sifatnya itu, tapi ya sudah lah hanya dia sahabat yang aku percaya. Sudah dua tahun ini kami menempuh perjalanan didunia kampus Bersama, dari awal nyari kakak Coas yang cantik cantik hingga pada kali ini, Bulan Ramadhan kita sama sama masih lockdown di kosan, entah sudah berapa lama kita berbuat tanpa rencana ini, namun ujung ujungnya belajar dari pengalaman adalah solusi yang dapat kita ambil Bersama. “kamu memang tak belajar dari pengalaman Faton, jarum Panjang sudah membuat sudut lancip ini! Sudah lah kau tu Bagai pun...

Ngoresan merindukanmu!

Sudah sekitar satu bulan yang lalu, hampir Sebagian dari mahasiwa UNS terbuat panik akan adanya wabah yang sudah tak asing didengar. Hampir dari seluruh aktivitas manusia kali ini di restart Kembali, memulai dari awal, dan ada yang sampai membanting kemudinya, menyesuaikan kondisi yang sebisa mungkin kita masih bisa dilakukan. Tak jauh dari profesi yang sebisa mungkin tidak menjadi terburuk dalam keadaan ini, karena sudah sangat banyak dampak yang harus kita ketahui seperti penghasilan yang diBuang, Tak laku, PHK, Penyalahgunaan Pembahasan, dsb Mereka berusaha semampu mereka, Berjuang mendapat kebahagiaan dalam kondisi apapun, dan pesan mereka sama, “Moga cepet kelar yo le”. Apalah daya kita sebagai seorang Perantauan, Kalau kata orang mereka adalah orang yang mencari penghidupan diNegeri lain, saya belajar dari kisah R.M Tirto Adhi S, menjadi perantauan dari negeri jauh, jatuh bangun menjadi tokoh yang dapat mengispirasi siapapun yang tak mengenal rumah. Awal Ramadhan kali ini, Sengaj...

2 Tahun Di Kampus UNS

Jadi ceritanya sudah 2 tahun ini rasa rasanya masuk kampus, 2 tahun serasa cepat.. . Dan entah mengapa belajar di kampus, ngga hanya mendapat pelajaran yg memang menjadi jurusan ku, yaitu "agroteknologi", rasa rasanya mengalir saja dengan mendengarkan berbagai cerita dari dosen dosen, entah dari anaknya hingga tetangganya, jadi memang di kampus adalah salah satu masa untuk menentukan jadi diri sebelum jenjang kedepan.... Rasa rasanya memang benar ketika ku membaca Surat Al a'rad ayat 11, yaitu " Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain dia"